kaligrafi

kaligrafi
indah

Minggu, 31 Januari 2016

Kisah Teladan

Kisah Dzun Nun Mencari Hatinya


   Suatu hari, teman Dzun Nun mencari dan mendapatinya sedang bercengkrama 

dengan hatinya. Dia berkata, "Ahh, di manakah hatiku? Siapa yang mendapatkan 

hatiku?"

Suatu hari, Dzun Nun masuk ke sebuah perkampungan dan mendapati seorang anak 

kecil yang sedang menangis. Ibunya yang memukulnya dan mengusirnya dari rumah 

lalu mengunci pintu. Sang anak menoleh kekanan dan kekiri, bingung hendak ke 

mana. Dia tak tau tujuan. Anak kecil itu pun kembali ke rumah, mengetuk pintu 

sembari menangis, "Wahai ibuku, siapa yang akan membukakan pintu untukku jika 

engkau tutup? Siapa yang bersedia mendekatiku jika engkau mengusirku? Siapa yang 

sudi iba kepadaku jika engkau marah padaku?"

   Sang ibu merasa kasihan kepadanya. Dia mengintip anaknya dari celah-celah pintu, 

didapatinya sang anak menangis bercucuran air mata di pipi dengan wajah yang lusuh. 

Akhirnya sang ibu membukakan pintu kemudian menggendong anaknya, 

mendekapnya, dan menciuminya seraya berkata, "Wahai permata hatiku, belahan 

jiwaku. Engkau sendiri yang memaksa ibu berbuat demikian. Engkau sendiri yang 

membuat dirimu menjadi seperti sekarang ini. Sekiranya engkau mau menaati perintah 

ibu, tentu engkau tidak akan mendapat perlakuan seperti ini dari ibu."

    Allah, Zat Maha Penerima taubat, tidak pernah menutup pintu taubat-Nya. Pintu itu 

selalu terbuka agar mereka yang kembali pada agamanya bisa masuk ke dalamnya.

"Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah." (Adz-Dzariyat: 50)




    KESIMPULAN :


Allah swt. selalu menunggu hambanya untuk kembali kepada-Nya. Allah sangat cinta 

kepada hamba yang mau mengakui kesalahannya dan mau kembali kepadanya. Lalu 

kepada siapa lagi kita akan kembali jika Allah tidak mau menerima kita lagi, siapa lagi 

yang akan mengampuni kita? 

Allah akan mengampuni kita jika kita mau kembali kepada-Nya dan mengakui semua 

kesalahan kita kepada-Nya. 

Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar