kaligrafi

kaligrafi
indah

Sabtu, 30 Januari 2016

Taubat Dapat Menghidupkan Hati

Taubat Menghidupkan Hati



Abdullah bin Mubarak berkata :

Aku melihat dosa-dosa itu mematikan hati.

Gemar melakukan dapat mewariskan kehinaan.

Meninggalkan dosa dapat menghidupkan hati.

Dan teramat baik bagimu menentang dosa.

    Sungguh, banyaknya maksiat yang dilakukan dapat menyebabkankematian hati. 

Hati yang bermaksiat selalu menumpuk dosa, ibarat seonggok tubuh yang tidak 

bergerak. Ia seperti mayat tergolek diatas tanah. Baginya ketaatan dan maksiat adalah 

sama. Ia pun buta dan tidak mampu membedakan keduanya. karenanya, banyak sekali 

peringatan yang datang kepada kita untuk tidak melanggar perintah Allah, tidak 

bermaksiat kepada-Nya, selalu mencari sebab-sebab ampunan, dan kembali 

menghidupkan hati.

    Taubat dan istighfar merupakan awal jalan menuju ampunan. Keduanya diwujudkan 

dengan selalu mencari ridha Allah dengan semangat yang tak kunjung padam, 

semangat yang dapat membangkitkan rasa rindu pada surga, beramal saleh, serta 

mengembalikan jiwa yang sesat ke jalan kebenaran.

    Semangat di dalam jiwa orang yang ahli maksiat itu bakal padam. Adapun semangat 

di dalam jiwa yang bertaubat tidak akan surut. Imam Hasan Al-Bashri selalu terlihat 

dalam keadaan sedih dan menangis, Ketika dia ditanya, dia menjawab, "Aku takut 

suatu hari nanti dilemparkan ke neraka dan tidak dipedulikan. Aku takut apabila Allah 

mendapatiku berada dalam sebuah dosa lalu mengatakan, 'Berbuatlah sesukamu, 

sungguh aku tidak akan pernah mengampunimu, selamanya!'"



"Seorang mukmin akan selalu mencari jalan untuk bertemu dengan Rabbnya 

hingga dia menemukan jalan tersebut. Atau dia akan memahamibahwa 

orang yang sakit hakikatnyaialah mereka yang senatiasa berbuat maksiat, 

meski jasad mereka terlihat sehat. Adapun orang yang sehat hakikatnya 

ialah mereka yang berbuat ketaatan, meski terkadang jasad mereka terlihat 

sakit. Dengan demikian hidupnya hati selalu terkait dengan taubat karena 

hati tak pernah lepas dari salah dan alpa. Dengan taubat, hati menemukan 

inti kehidupan."



Permulaan jalan untuk kembali kepada Allah adalah bertaubat, yaitu untuk 

menghidupkan hati yang mati.

 Adapun tanda-tanda hati yang mati diantaranya :

1. Tidak pernah bertekat untuk melakukan ketaatan yang terlewatkan.

2. Tidak pernah menyesali dosa yang diperbuat.

3. Berteman dengan orang-orang yang lalai.

4. Terus menerus melakukan  kemaksiatan.

5. Tidak mau mendengan nasehat baik.

6. Cepat marah karena keangkuhan dan dengki.


   Sungguh tepat dalam perumpamaan dalam hadits Rasulullah saw. ketika 

membandingkan antara hati yang selalu ingat kepada-Nya dengan hati yang lali; belia 

bersabda, yang artinya :

"Perumpamaan orang yang selalu berzikirmengingat Rabb dan orang yang lalai, ibarat 

orang yang hidup dan orang yang mati."


"Beregeralah meraih hati yang hidup !

Jangan sampai ia mati dan berpindah

ke kuburan yang gelap !"





  KESIMPULAN : 


Hati yang dekat kepada Rabb-Nya akan selalu dalam ketenangan, kesejukan dan 

kebahagiaan. Sedangkan hati yang bisa dekat dengan Rabb-Nya, adalah hati yang 

bersih dan hati yang selalu hidup. Hati yang hidup adalah hati yang senantiasa 

bertaubat dan selalu ingat kepada Rabb-Nya dan tidak pernah lalai. Wallahu A'lam 

Bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar