Istighfar Dapat Menghapus Dosa
Di antara sebab diampuninya dosa ialah apa yang terkait dengan hati dan lidah; ia
adalah istighfar.
Terdapat makna yang sangat indah dalam istighfar, yakni memohon pengampunan.
Ia juga bermakna menjauhi dan menutupi kejahatan dan dosa. Ia adalah obat dari
segala dosa, yang mampu menyembuhkan hati dari "kuman-kuman" dosa. Setiap
penyakit itu ada obatnya; dan obat dosa adalah istighfar. Barangkali bisa dikatakan
bahwa di antara ciri seorang hamba yang cinta kepada Rabbnya adalah dia senantiasa
beristighfardan tidak pernah lupa untuk mengingat-Nya.
Sungguh, beristighfar siang dan malam sangat diperlukan oleh seorang hamba
sehingga dosa-dosanya diampunkan dan hatinya dibersihkan. Abu Qatadah berkata,
"Sesungguhnya Al-Quran ini menunjukkan pada penyakit berikut obatnya. Penyakit
kalian adalah dosa-dosa, obatnya adalah istighfar. Maka sandaran orang-orang yang
berdosa hanyalah menangis dan istighfar."
Istighfar berkaitan erat dengan tauhid. Ibnu Taimiyah berkata, "Sesungguhnya
penyangga agama ini ada pada tauhid dan istighfar."
Kalimat tauhid (Laa ilaha illalah) dapat menghapus kesalahan dan dosa pada
masa lampau. Barang siapa hatinya sudah menyatu dengan kalimat tauhid, dia pasti
akan mengisinya dengan rasa cinta, hormat, pengagungan, tauhid, takut,
pengharapan, dan tawakal kepada Allah. Semua itu akan membakar dosa dan
kesalahannya, meski banyaknya dosa seperti buih di lautan.
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu Hani bahwa Rasulullah
bersabda, "Kalimat laa ilahaillallah akan menghapus dosa dan tidak ada amal yang
menandinginya."
Ubadah bin Shamit juga meriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda kepada
para sahabatnya, "Angkatlah tangan kalian semua dan serukan, 'Laa ilaha illallah!'"
Kami pun mengangkat tangan kami selama beberapa saat. Setelah itu, Rasulullah
menurunkan tangannya dan berkata, "Segala puji bagi Allah. Ya Allah, Engkau telah
mengutusku dengan kalimat ini dan telah memerintahkanku untuk menyebarkannya.
Engkau menjanjikan surga kepadaku karenanya. Dan sungguh Engkau tidak pernah
ingkar janji." Beliau kemudian bersabda, "Bergembiralah, karena Allah telah
mengamouni dosa kalian." Di sini, tauhid dan istighfar bersatu, saling memperkuat
satu sama lain.
KESIMPULAN :
Hubungan antara tauhid dan istighfar begitu erat. Karena tauhid, orang-orang yang
awalnya kafir bisa bergadung ke dalam barisan orang yang beriman. Adapun karena
istighfar pula, seorang ahli maksiat pun bisa bergabung kedalam barisan orang-orang
yang taat. Begitu besar manfaat istighfar untuk mendapat pengampunan dosa,
menyucikan aib, dan membersihkan hati dari noda.
Sudah semestinya kita memperbanyak membaca kalimat tauhid sebagai zikir dan
beristighfar agar kita semakin dekat dengan Allah swt. dan menjadi penyebab
pengampunan dosa kita.