kaligrafi

kaligrafi
indah

Jumat, 05 Februari 2016

kisah teladan hikmah istighfar

Doa Tabi'in Meminta Hujan


Dikisahkan, suatu ketika seorang tabi'in keluar untuk melaksanakan shalat istisqa' 

(shalat meminta hujan). Saat itu, musim kemarau dan peceklik. Selesai shalat, dia 

berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya kami telah berdosa dan engkau selalu mengampuni 

dan memberi kepada mereka yang memohon ampun. Maka turunkanlah nikmat dan 

berilah kami.!" Hujan pun turun sebelum lelaki itu meninggalkan tempat shalatnya.

    Begitu besarnya peranan istighfar, bahkan dengan istighfar Allah banyak sekali 

menurunkan nikmatnya.

Rabu, 03 Februari 2016

Ayat Alquran Tentang Istighfar

Mari Kita Simak Ayat Al-Quran Tentang Istighfar



Allah swt. berfirman, yang artinya :

"Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun 

kepada-Nya; dan kecelakaan besar bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya."  

(Fushshilat : 6)


"Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada ilah (yang berhak diibadaahi) selain 

Allah dan mohonlah ampun bagi dosamu." (Muhammad : 19)

    Kedua ayat ini berbicara tentang satu hakikat dan mengarah pada satu makna. pada 

ayat pertama, Allah memaparkan kecelakaan bagi orang-orang yang musyrik apabila 

mereka enggan memohon ampun (beristighfar). Ayat ini seolah-olah memberitahukan 

kepada kita bahwa meninggalkan istighfar dan taubat merupakan bagian dari 

kemusyrikan. Adapun pada ayat kedua, kalimat istighfar disebut setelah keterangan 

tauhid. Ini memberi makna bahwa istighfar dan tauhid adalah penyangga agama.

Nabi Nuh As. pernah berkata :

"Maka aku katakan pada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya 

Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu 

dengan lebat.'" (Nuh : 10-11)

    Istighfar menjadikan hidup seorang hamba lapang. Sebab istighfar membuka pintu 

rezekinya juga rezeki orang yang dinafkahinya. Ini pula yang dipahami sahabat Umar 

Al-Faruq ketika menjawab pertanyaan seseorang yang mengeluh karena sempit 

rezekinya. Umar Ra. memerintahnya untuk banyak beristighfar. Dia sampaikan bahwa 

ini bukan pendapatnya, melainkan pendapat Al-Quran.

    Agar rahmat dan kasih sayang-Nya yang tiada tanding mengalir terus menerus, 

Allah menyambung perintah-Nya kepada para hamba agar terus beristighfar.

Allah berfirman :

  • "Dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Muzammil : 20)
  • "Dan hendaklah kamu memohon ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya." (Hud : 4)
  • "Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya." (Fushshilat : 6)
  • "Dan mohonlah ampun kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah : 199)
  • "Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada ilah (yang berhak diibadaahi) selain Allah dan mohonlah ampun bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan." (Muhammad : 19)
  • "Dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabbmu pada waktu petang dan pagi." (Al-Mukmin : 55)
  • "Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya; sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat." (An-Nashr : 3)
  •  "Maka aku katakan pada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun." (Nuh : 10)
 
Seluruh ayat diatas mengajak kita untuk beristighfar sehingga istighfar menjadi 

ibadah fardhu ain bagi setiap muslim, sebagaimana status hukum taubat bagi setiap 

muslim. Bedanya, jika taubat adalah ibadah hati maka istighfar adalah amalan lisan. 

Ketika lisan, hati, dan seluruh anggota tubuh bertemu, sempurnalah ketaatan kepada 

Allah tanpa menunda atau bermalasan.




    KESIMPULAN ;


Begitu pentingnya peranan istighfar sehingga Allah swt. mengulang-ulang firman-Nya 

dalam Al-Quran. Dan Allah sangat mencintai hambanya yang selalu memohon ampun 

atas dosa-dosanya kepada-Nya. Karena begitu besarnya rahmat dan kasih sayang 

Allah kepada hambanya sehingga begitu sering Allah menyambung perintah-Nya 

kepada para hamba agar selalu beristighfar. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi 

Maha Penyayang.

Selasa, 02 Februari 2016

Istighfar Menjadikan Hati Tenang dan Bahagia

Istighfar Menjadikan Hati Tenang dan Bahagia



    Istighfar adalah salah satu bentuk ibadah zikir dari sekian banyak bentuk zikir 

kepada Allah swt. Hati orang-orang yang senantiasa beristighfar itu lembut karena 

dekat dengan Rabbnya. Orang yang meminta ampun, hatinya lembut terhadap 

Rabbnya. Mereka senantiasa berjalan dan tidak pernah berhenti. Suatu ketika Nabi 

Daud pernah bertanya kepada Allah, "Ya Rabb, dimana aku bisa menemui-Mu jika aku 

mencari-Mu? Rabb menjawab, "Pada kelembutan hati mereka yang takut kepada-Ku."

     Allah menjadikan istighfar sebagai pembersih hati dari dosa. Dengan istighfar, Allah 

menghapus segala dosa dan salah. Karenanya, istighfar selalu dikaitkan dengan 

taubat. Keduanya sama-sama menjadi pembersih hati, yang menjadikan kebaikan serta 

kebahagiaan jiwa.

Mari dengan seksama kita ikuti untaian ayat yang memberikan jawaban kepada kita, 

yaitu bagaiman istighfar bisa membahagiakan dan menenangkan hati.

Allah berfirman, yang artinya :

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya 

diri sendiri, mereka ingat akan Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka 

dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?" (Ali-Imran : 135)

Perbuatan yang keji, moral yang jelek, dominasi setan atas hati, dan kezaliman hamba 

dapat berubah dengan zikir dan istighfar. Hatipun menjadi baik dan semakin dekat 

dengan kasih sayang Zat Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang, di mana tidak 

ada satu zat pun yang dapat mengampuni dosa kecuali Allah.

    Ahli maksiat sudah pasti amalannya jelek dan dia menzalimi dirinya sendiri. Tetapi, 

setelah bertaubat, dia akan kembali pada amalan baik yang dilewatkannya dan tidak 

lagi menzalimi dirinya sendiri. Hamba yang bertaubat akan mendapati Rabbnya Yang 

Maha Pengampun dan Maha Penyayang menyambutnya dari kejauhan, dan sangat 

senang apabila semakin dekat. Hamba tersebut kemudian menjadi hamba Allah yang 

tercinta dari sisi-Nya  setelah sebelumnya menjadi hamba yang tersingkir. Dia menjadi 

dekat dengan Rabbnya setelah sebelumnya jauh. 

Agar rahmat dan


    KESIMPULAN :


 Seseorang yang dekat dengan Rabbnya akan selalu merasakan ketenangan dan 

kebahagiaan jiwa. Dengan senantiasda beristighfar hati yang kotor akan menjadi 

bersih dan hati akan tenang karena dekat dengan Rabbnya. Seseorang yang ingin 

hatinya selalu tenang dan jiwanya selalu bahagia hendaknya memperbanyak istighfar, 

karena dengan istighfar seseorang akan dekat dengan Rabb Yang Maha Pengasih lagi 

Maha Penyayang. Wallahu A'lam Bishawab.

Istighfar Penghapus Dosa

Istighfar Dapat Menghapus Dosa



Di antara sebab diampuninya dosa ialah apa yang terkait dengan hati dan lidah; ia 

adalah istighfar.

    Terdapat makna yang sangat indah dalam istighfar, yakni memohon pengampunan. 

Ia juga bermakna menjauhi dan menutupi kejahatan dan dosa. Ia adalah obat dari 

segala dosa, yang mampu menyembuhkan hati dari "kuman-kuman" dosa. Setiap 

penyakit itu ada obatnya; dan obat dosa adalah istighfar. Barangkali bisa dikatakan 

bahwa di antara ciri seorang hamba yang cinta kepada Rabbnya adalah dia senantiasa 

beristighfardan tidak pernah lupa untuk mengingat-Nya.

    Sungguh, beristighfar siang dan malam sangat diperlukan oleh seorang hamba 

sehingga dosa-dosanya diampunkan dan hatinya dibersihkan. Abu Qatadah berkata,  

"Sesungguhnya Al-Quran ini menunjukkan pada penyakit berikut obatnya. Penyakit 

kalian adalah dosa-dosa, obatnya adalah istighfar. Maka sandaran orang-orang yang 

berdosa hanyalah menangis dan istighfar."

    Istighfar berkaitan erat dengan tauhid. Ibnu Taimiyah berkata, "Sesungguhnya 

penyangga agama ini ada pada tauhid dan istighfar." 

    Kalimat tauhid (Laa ilaha illalah) dapat menghapus kesalahan dan dosa pada 

masa lampau. Barang siapa hatinya sudah menyatu dengan kalimat tauhid, dia pasti 

akan mengisinya dengan rasa cinta, hormat, pengagungan, tauhid, takut, 

pengharapan, dan tawakal kepada Allah. Semua itu akan membakar dosa dan 

kesalahannya, meski banyaknya dosa seperti buih di lautan.

    Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu Hani bahwa Rasulullah 

bersabda, "Kalimat laa ilahaillallah akan menghapus dosa dan tidak ada amal yang 

menandinginya."

    Ubadah bin Shamit juga meriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda kepada 

para sahabatnya, "Angkatlah tangan kalian semua dan serukan, 'Laa ilaha illallah!'"  
Kami pun mengangkat tangan kami selama beberapa saat. Setelah itu, Rasulullah 

menurunkan tangannya dan berkata, "Segala puji bagi Allah. Ya Allah, Engkau telah 

mengutusku dengan kalimat ini dan telah memerintahkanku untuk menyebarkannya. 

Engkau menjanjikan surga kepadaku karenanya. Dan sungguh Engkau tidak pernah 

ingkar janji." Beliau kemudian bersabda, "Bergembiralah, karena Allah telah 

mengamouni dosa kalian." Di sini, tauhid dan istighfar bersatu, saling memperkuat 

satu sama lain.




         KESIMPULAN :

 
Hubungan antara tauhid dan istighfar begitu erat. Karena tauhid, orang-orang yang 

awalnya kafir  bisa bergadung ke dalam barisan orang yang beriman. Adapun karena 

istighfar pula, seorang ahli maksiat pun bisa bergabung kedalam barisan orang-orang 

yang taat. Begitu besar manfaat istighfar untuk mendapat pengampunan dosa, 

menyucikan aib, dan membersihkan hati dari noda.

Sudah semestinya kita memperbanyak membaca kalimat tauhid sebagai zikir dan 

beristighfar agar kita semakin dekat dengan Allah swt. dan menjadi penyebab 

pengampunan dosa kita.