kaligrafi

kaligrafi
indah

Selasa, 02 Februari 2016

Istighfar Penghapus Dosa

Istighfar Dapat Menghapus Dosa



Di antara sebab diampuninya dosa ialah apa yang terkait dengan hati dan lidah; ia 

adalah istighfar.

    Terdapat makna yang sangat indah dalam istighfar, yakni memohon pengampunan. 

Ia juga bermakna menjauhi dan menutupi kejahatan dan dosa. Ia adalah obat dari 

segala dosa, yang mampu menyembuhkan hati dari "kuman-kuman" dosa. Setiap 

penyakit itu ada obatnya; dan obat dosa adalah istighfar. Barangkali bisa dikatakan 

bahwa di antara ciri seorang hamba yang cinta kepada Rabbnya adalah dia senantiasa 

beristighfardan tidak pernah lupa untuk mengingat-Nya.

    Sungguh, beristighfar siang dan malam sangat diperlukan oleh seorang hamba 

sehingga dosa-dosanya diampunkan dan hatinya dibersihkan. Abu Qatadah berkata,  

"Sesungguhnya Al-Quran ini menunjukkan pada penyakit berikut obatnya. Penyakit 

kalian adalah dosa-dosa, obatnya adalah istighfar. Maka sandaran orang-orang yang 

berdosa hanyalah menangis dan istighfar."

    Istighfar berkaitan erat dengan tauhid. Ibnu Taimiyah berkata, "Sesungguhnya 

penyangga agama ini ada pada tauhid dan istighfar." 

    Kalimat tauhid (Laa ilaha illalah) dapat menghapus kesalahan dan dosa pada 

masa lampau. Barang siapa hatinya sudah menyatu dengan kalimat tauhid, dia pasti 

akan mengisinya dengan rasa cinta, hormat, pengagungan, tauhid, takut, 

pengharapan, dan tawakal kepada Allah. Semua itu akan membakar dosa dan 

kesalahannya, meski banyaknya dosa seperti buih di lautan.

    Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu Hani bahwa Rasulullah 

bersabda, "Kalimat laa ilahaillallah akan menghapus dosa dan tidak ada amal yang 

menandinginya."

    Ubadah bin Shamit juga meriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda kepada 

para sahabatnya, "Angkatlah tangan kalian semua dan serukan, 'Laa ilaha illallah!'"  
Kami pun mengangkat tangan kami selama beberapa saat. Setelah itu, Rasulullah 

menurunkan tangannya dan berkata, "Segala puji bagi Allah. Ya Allah, Engkau telah 

mengutusku dengan kalimat ini dan telah memerintahkanku untuk menyebarkannya. 

Engkau menjanjikan surga kepadaku karenanya. Dan sungguh Engkau tidak pernah 

ingkar janji." Beliau kemudian bersabda, "Bergembiralah, karena Allah telah 

mengamouni dosa kalian." Di sini, tauhid dan istighfar bersatu, saling memperkuat 

satu sama lain.




         KESIMPULAN :

 
Hubungan antara tauhid dan istighfar begitu erat. Karena tauhid, orang-orang yang 

awalnya kafir  bisa bergadung ke dalam barisan orang yang beriman. Adapun karena 

istighfar pula, seorang ahli maksiat pun bisa bergabung kedalam barisan orang-orang 

yang taat. Begitu besar manfaat istighfar untuk mendapat pengampunan dosa, 

menyucikan aib, dan membersihkan hati dari noda.

Sudah semestinya kita memperbanyak membaca kalimat tauhid sebagai zikir dan 

beristighfar agar kita semakin dekat dengan Allah swt. dan menjadi penyebab 

pengampunan dosa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar